Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Achsanul
Qosasi, menyalahkan Dahlan Iskan selaku Menteri yang berinisiatif melaporkan
dugaan pemerasan terhadap pejabat BUMN yang dilakukan sejumlah anggota DPR.
Belakangan, nama-nama yang dilaporkan Dahlan ternyata keliru lalu direvisi
dengan nama lain.
Dahlan telah membuat suasana kerja parlemen tidak nyaman.
"Dia (Dahlan) sempat menciptakan kegaduhan, tak baik antara pemerintah dan
parlemen," ujar Achsanul di DPR RI, Jakarta.
Meski begitu,
Achsanul tidak menuntut presiden mencari pengganti Dahlan Biar presiden
sendiri yang mengevaluasi kinerja anggota kabinetnya.
"Bagaimanapun Pak Dahlan itu pembantu Presiden. Tentu
evaluasi terhadap kabinet itu harus dilakukan terhadap semuanya, tapi kita
serahkan saja kepada presiden," kata Achsanul di Gedung DPR.
Achsanul memang merupakan salah satu anggota parlemen yang
dilaporkan Dahlan kepada Badan Kehormatan (BK) DPR dalam tuduhan melakukan
pemerasan pejabat BUMN.
Achsanul telah membantah tuduhan itu, namun ternyata BK DPR
memutuskan mengenakan sangsi ringan terhadap Achsanul. Meski begitu, Achsanul
tetap memaafkan kesalahan Dahlan. "Kami terima apa adanya, kekurangannya
(Dahlan) juga kami terima," kata Achsanul.
Dalam pemeriksaan BK DPR terhadap sejumlah anggota DPR dan
direksi Merpati, diketahui Achsanul dan beberapa rekannya di Komisi XI
menghadiri pertemuan informal dengan tiga direktur Merpati tanggal 1 Oktober
2012 di ruang tunggu Komisi XI. Pertemuan itulah yang disebut Dahlan mengandung
unsur upaya pemerasan. Namun ucapan Dahlan itu telah dibantah oleh Komisi XI
DPR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar